BE,PARITTIGA- Pasca ditangkapnya belasan cukong timah di Provinsi Bangka Belitung oleh Kejaksaan Agung dan banyak pabrik peleburan timah (smelter) berhenti beroperasi. Kini marak aksi penyelundupan pasir timah skala besar melalui jalur laut.
Pada Senin siang (11/3/2024) ratusan ton pasir timah berhasil lolos diselundupkan keluar Pulau Bangka dengan tujuan Batam.
Sebanyak 130 ton pasir timah bukan balok loading dari Pantai Mentingi Desa Cupat Kecamatan Parittiga Kabupaten Bangka Barat.
Pasir timah selundupan tersebut dikemas dalam jumbo bag, lalu dimasukkan ke dalam kapal warna hitam tujuan Batam.
Patut disayangkan, sempat terendus dan dikejar polisi. Ratusan ton pasir timah tersebut berhasil diselundupkan akibat tak dapat dikejar kapal patroli oleh factor cuaca buruk.
” Benar bro, sempat kami kejar sampai Pulau Pala tapi kondisi cuaca buruk, ombak hingga 3 meter jadi gak mampu lagi kami kejar,” kata AKBP Todoan Gultom, Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Babel, Rabu 13/3/2024).
Dikatakan Gultom, penyelundup tersebut menggunakan kapal berwarna hitam. “Informasi kami dapat kapal tersebut warna hitam tapi gak tahu apakah kapal kayu atau fiber. dan pakai mesin apa Tapi mereka berani juga siang hari bolong selundup pakai kapal hitam,” jelasnya.
Setelah mendapat informasi A 1 (akurat) , sambung Gultom, pihaknya bertolak dari dermaga Belinyu mengejar kapal penyelundup.
” Ada 8 personel termasuk saya yang memimpin pengejaran. Namun sayangnya, sampai di Pulau Pala cuaca buruk hingga kami putuskan berhenti mengejar. Anggota ada yang membisikan ke saya putar balik karena ombak sudah mencapai 3 meter. Apalagi kami tidak tahu persis jenis kapalnya hingga memutuskan putar balik demi keselamatan,” jelas Gultom.
Bahkan, kata Gultom, dalam pengejaran tersebut, ia nyaris celaka dan hand phone miliknya rusak terendam air.
” Selain nyaris celaka, Hp saya juga rusak kena air. Ini juga pakai hp anak. Intinya saya sangat geram dengan ulah penyelundupan ini,” tegasnya.
Diketahui penyelundupan ini sudah terjadi kali kedua. Pertama sebanyak 90 ton pasir timah di bulan Maret. Kedua tanggal 11 Maret 2024 sebanyak 60 ton pasir timah.
Untuk siapa pelaku penyelundupan, Gultom tak mau berandai-andai. ” Kami ini polisi bro, gak mau berandai-andai. Harus ada alat bukti yang cukup. Memang ada info yang masuk siapa pelaku penyelundupan. Intinya masih dalam penyelidikan. Apalagi saat kami datangi lokasi loading, semua orang disana pada kabur,” tandasnya.
Menurut sumber terpercaya media ini, penyelundupan ratusan ton pasir timah tersebut diduga dilakukan oleh salah satu smelter di Sungailiat Bangka dan berkerjasama dengan gabungan kolektor timah di Kecamatan Parittiga.
” Pelakunya salah satu smelter yang ada di Kabupaten Bangka dengan dibantu kolektor timah insial At , LK , RK dan Ki. Sudah dua kali penyelundupan berlangsung dan kabarnya akan ada tahap ketiga,” kata sumber.
Dikatakan sumber terpercaya media ini, penyelundupan tersebut dilakukan akibat masih banyak stok timah tapi tidak bisa menjualnya ke smelter swasta yang ada di Bangka.
” Jelas ini akibat banyak smelter di Bangka yang tidak beroperasi imbas dari banyak cukong timah yang dijadikan tersangka oleh Kejaksaan Agung. Apalagi ini penyelundupan kedua, sudah barang tentu koordinasi kenceng sampai ke atas. Kalau pun ada penangkapan, itu juga anak buah yang masih merah putih. Sekarang ini penegakan hukum hanya Jaksa saja yang berani,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Bangka Barat, AKBP Ade Zamrah SIk dan Kasat Reskrim AKP Eki yang punya wilayah memilih bungkam saat konfirmasikan wartawan dilayangkan.
Sedangkan pihak-pihak terkait yang ditulis masih dalam upaya konfirmasi. (doni)