banner 728x250
Opini  

“Mar… Ksatria yang benar itu tak Menyusahkan Petani Kecil”

Opini dalam Cerpen
Oleh : Wulan (wartawan RNC Grup)

Biasa muncul sebagai penggiat anti korupsi, lewat komentar-komentar yang terkadang latah, kali ini Marsel Imah muncul seolah sebagai pengamat politik. Terus bicara soal definisi ksatria bahkan memberikan warning, hati-hati.

Saya kaget, dan terpanjat, sekedarnya, karena sudah paham situasi sebenarnya. Bahwa si Marsel Imah sudah ikutan aktiv dalam timses Pilkades di Desa Serimbun Seringai. Marsel Imah belakangan nempel bak perangko ke salah satu kandidat bernama Zal.

Marsel Imah yang awalnya sekedar sembunyi-sembunyi kini sepertinya pelan-pelan mulai memperlihatkan posisinya. Keterbukaan Marsel Imah terlihat dari propagandanya soal Ksatria.

Menurut literatur Marsel Imah yang konon lulusan sekolah tingkat tinggi, Ksatria itu adalah orang yang mengakui kekalahan, siap menang dan siap kalah dalam pertarungan. Kedengaran nya wah sekali definisi Ksatria dalam pandangan si Marsel Imah.

Sementara dia sendiri rela alih fungsi, dari yang katanya aktivis anti Korupsi, tetiba berkomentar layaknya para politisi. Marsel Imah harus melupakan Zal yang dijagokannya untuk maju dalam Pilkades, hari ini harus bolak-balik mendatangi Hansip, atas dugaan kredit bodong program Jahe Merah.

Harus bolak-balik dipanggil Hansip soal dugaan korupsi timah rokok. Harus bolak-balik dipanggil Hansip untuk menjelaskan soal pinjam pakai lahan yang dikeluarkan ijin nya oleh Zal untuk tanam pisang ternyata yang tumbuh sawit, dan ternyata lahan pinjaman tersebut jadi objek transaksi jual beli lahan.

Biasanya Marsel Imah paling gahar bicara soal indikasi korupsi. Marsel Imah selalu ingin menjadi yang terdepan dalam mengomentari, walau kadang tak tau. Namun ketika Zal hari ini bolak balik diperiksa Hansip, Marsel mingkem, jinak, melunak, bahkan sudah diternak (dipelihara).

Itu lah yang menyebabkan saya sekedar kaget alakadar ketika Marsel Imah, bicara soal ksatria. Tapi mungkin juga Marsel bingung mau ngomong soal apa tentang Zal. Karena Marsel Imah sendiri mungkin tak tau apa yang harus dijual dari Zal, karena saat ini yang paling enak dijual adalah urusan Zal dengan Hansip yang belum jelas ujung dan arahnya.

Akhir kata, saya ingin menuliskan pendapat saya soal Ksatria. Ksatria itu, tidak akan membiarkan anak buah nya menderita menanggung susah akibat perintahnya. Ksatria itu melindungi yang kecil dan lemah. Dan pastinya Zal… Ksatria tidak akan membuat ratusan petani tertipu investasi bodong macam KUR Jahe Merah…
Oke Mar…. ???
Saya tunggu komentar bung Marsel Imah soal Jahe Merah, soal lahan PT. NKI, soal kur PT. HKL, soal Jamkrida dan masih banyak lagi… Ditunggu Mar…(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *