banner 728x250

Bisnis Timah Ilegal, Pegawai Kolektor Peibo Acungkan Parang Usir Wartawan

BE,MEMBALONG- Salah satu pegawai Peibo, kolektor timah ilegal yang belum diketahui namanya bereaksi berlebihan dengan mencabut parang sembari mengusir wartawan yang datang ke gudangnya.

Aksi sok jagoan pegawai Peibo mengusir wartawan dengan parang terjadi di Jalan Raya Membalong Desa Perawas dekat kantor PUPR Belitung, Senin (9/9/2024).

Diduga pegawai Peibo yang berbadan besar panik lantatan bisnis timah ilegalnya takut terendus media. Padahal wartawan masuk ke gudang mengucapkan salam dan memperkenalkan diri dari media online.

Adapun kronologi kejadian, berawal tiga wartawan masuk ke gudang langsung menemui pegawai Peibo yang lagi beraktifitas mencuci timah di meja goyang.

Setelah memperkenalkan diri, pegawai Peibo yang panik lantaran banyak tumpukan pasir timah di dalam karung dan meja goyang sedang beroperasi langsung emosi.

“Pergi pergilah, aku lagi pusing dak punya waktu,” bentak pegawai Peibo.

Sejurus kemudian, pegawai Peibo langsung berbalik badan mengambil parang. Setelah mencabut parang, Peibo langsung mengacungkan dan membentak agar wartawan keluar dari gudang.

” Pergi, pergi la dari sini,” kata pegawai Peibo sembari merangkul wartawan agar keluar gudang.

Diketahui pegawai Peibo membuka bisnis timah ilegal sejak pagi sampai malam.

” Agak lain pegawai Peibo ini. Kita datang jauh jauh keluar modal melakukan investigasi ke Pulau Belitung mungkin disangka mau “ngecuk” (minta duit). Wartawan kalau sudah turun mau bongkar bisnis timah ilegal jadi salah sangka. Padahal saat kita masuk gak sampai hitungan 1 menit,” jelas A, salah satu media.

“Anehnya bisnis ilegal Peibo yang berlokasi di pinggir jalan terlihat aman aman saja. Kemana aparat kepolisian disana,” tambah A.

Sementara itu, Hendrata Yudha, Pemred Radar Babel mendesak polisi Polres Belitung segera turun ke lokasi.

” Saya mengutus wartawan melakukan investigasi ke Pulau Belitung memakai anggaran kantor untuk membongkar maraknya meja goyang, gudang timah ilegal dan juga aksi smuggling (penyelundupan).: Wartawan saya kesana bukan mau minta duit. Mereka ke Belitung naik pesawat dan tidur di hotel berikut uang saku,” tegasnya.

Kapolres Belitung, AKBP Deddy Dwitiya Putra SH SIk saat dikonfirmasi menyikapi dengan serius kejadian yang dialami wartawan di Gudang Peibo.

” Mksh bang infonya akan kami cek lgsg,” jawab Kapolres.

Sementara itu, Pak Kanang, mitra Bisnis Paibo yang tinggal di Bangka Selatan sempat menghubungi redaksi mengatakan kalau kejadian yang menimpa wartawan bukan Paibo.

” Saya sampaikan kalau itu bukan Paibo. Paibo sudah empat 4 gak nonggol ke gudang lantaran sakit’. Kemungkinan yang berseteru adalah pegawainya,” kaya Kanang.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *